Wednesday, May 19, 2010
Waktu dulu
Aduh rindunya saya pada masa dulu. Saat hujan di Jakarta bikin bibir tersenyum. Saat novel Indonesia belum bikin bingung. Saat pulang kerumah dan keramik dingin. Saat saya masih punya waktu berjam-jam sehari untuk baca buku. Waktu untuk mandi satu jam. Saat hal yang paling mengkhawatirkan adalah bagaimana tokoh dalam khayalan mereka menghadapi masalah mereka. Bukannya saya tidak suka hidup hari ini, karena saya sama sukanya hidup hari ini dengan kenangan kemarin. Hanya saja sulit untuk tidak menerjemahkan setiap kalimat tulis dari bahasa lain. Yang membuat tersenyum hari ini bergantung pada orang lain. Hujan hari ini membuat saya cemberut. Saat kolam renang tidak lagi menenangkan. Saat mengadah, saya berharap melihat konstelasi yang pernah saya lihat di belahan dunia lain. Betapa anehnya begitu saya ke kantor dan yang saya pikirkan 'Home Sweet Home' dan tidak berkeberatan untuk tinggal sampai jam sepuluh. Bahkan pada malam minggu. Rasanya saya berubah. Entah menjadi lebih apa atau kurang apa. Hanya saja arti kebahagiaanpun berubah. Dan cita-cita tidak lagi berupa bayangan semata karena saya sudah ada berpijak di sana. Cita-cita saya kini menjadi daftar. Baru 21% penuh.
...
|
Waktu dulu
Aduh rindunya saya pada masa dulu. Saat hujan di Jakarta bikin bibir tersenyum. Saat novel Indonesia belum bikin bingung. Saat pulang kerumah dan keramik dingin. Saat saya masih punya waktu berjam-jam sehari untuk baca buku. Waktu untuk mandi satu jam. Saat hal yang paling mengkhawatirkan adalah bagaimana tokoh dalam khayalan mereka menghadapi masalah mereka. Bukannya saya tidak suka hidup hari ini, karena saya sama sukanya hidup hari ini dengan kenangan kemarin. Hanya saja sulit untuk tidak menerjemahkan setiap kalimat tulis dari bahasa lain. Yang membuat tersenyum hari ini bergantung pada orang lain. Hujan hari ini membuat saya cemberut. Saat kolam renang tidak lagi menenangkan. Saat mengadah, saya berharap melihat konstelasi yang pernah saya lihat di belahan dunia lain. Betapa anehnya begitu saya ke kantor dan yang saya pikirkan 'Home Sweet Home' dan tidak berkeberatan untuk tinggal sampai jam sepuluh. Bahkan pada malam minggu. Rasanya saya berubah. Entah menjadi lebih apa atau kurang apa. Hanya saja arti kebahagiaanpun berubah. Dan cita-cita tidak lagi berupa bayangan semata karena saya sudah ada berpijak di sana. Cita-cita saya kini menjadi daftar. Baru 21% penuh.
...
|
Curious 20-something
Full time student. Life time writer. Part time musician.
I once wanted to be an archeologist to dig the glory of Pharaohs of Egypt. But my mother told me what I can get from that is dirt.
Then I wanted to be an astronaut, but of course, NASA is still sorting out that case.
I wanted to be a goodwill ambassador, only to realize my country doesn't really like my skin.
I wanted to be a hippy and live to paint, but Andy Warhol destroyed my dreams.
I could become a dancer, but dancing for living is not part of my culture.
I'm a misplaced existence, trying to find justice.
I want to be so many things in so many places,
So good God help me.
|
Fun
My Playlist
Youtube
Tell me Your Secrets
Credits
In a Mess
|
Archives
June 2008
July 2008
August 2008
September 2008
October 2008
November 2008
December 2008
January 2009
February 2009
March 2009
April 2009
May 2009
June 2009
July 2009
September 2009
October 2009
November 2009
December 2009
January 2010
February 2010
March 2010
April 2010
May 2010
June 2010
|