<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/7877270996218903411?origin\x3dhttps://curious20something.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Wednesday, May 19, 2010
Waktu dulu
Aduh rindunya saya pada masa dulu. Saat hujan di Jakarta bikin bibir tersenyum. Saat novel Indonesia belum bikin bingung. Saat pulang kerumah dan keramik dingin. Saat saya masih punya waktu berjam-jam sehari untuk baca buku. Waktu untuk mandi satu jam. Saat hal yang paling mengkhawatirkan adalah bagaimana tokoh dalam khayalan mereka menghadapi masalah mereka. Bukannya saya tidak suka hidup hari ini, karena saya sama sukanya hidup hari ini dengan kenangan kemarin. Hanya saja sulit untuk tidak menerjemahkan setiap kalimat tulis dari bahasa lain. Yang membuat tersenyum hari ini bergantung pada orang lain. Hujan hari ini membuat saya cemberut. Saat kolam renang tidak lagi menenangkan. Saat mengadah, saya berharap melihat konstelasi yang pernah saya lihat di belahan dunia lain. Betapa anehnya begitu saya ke kantor dan yang saya pikirkan 'Home Sweet Home' dan tidak berkeberatan untuk tinggal sampai jam sepuluh. Bahkan pada malam minggu. Rasanya saya berubah. Entah menjadi lebih apa atau kurang apa. Hanya saja arti kebahagiaanpun berubah. Dan cita-cita tidak lagi berupa bayangan semata karena saya sudah ada berpijak di sana. Cita-cita saya kini menjadi daftar. Baru 21% penuh.
...